Contoh masalah kutipan
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )
--------------------------------------------------------
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung 3# )
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )
--------------------------------------------------------
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung 3# )
II.b Contoh kutipan Tidak Langsung
Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 3# )
Seperti halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber diambil dari buku karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber tersebut terdapat di halaman 3. Informasi mengenai penerbit dan judul buku dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada contoh terakhir hanya ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di bawah halaman yang disebut dengan catatan kaki.
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
BNSP, (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V.
Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP.
Haryanto, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hollands Roy, (1983). Kamus Matematika Departement of Mathematics Dundee Colloge of Education. Jakarta: Erlangga
Rahmat, et al. (2006). Belajar Matematika dengan Orientasi Penemuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: Sarana Pancakarya.
Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Sinaga, M. et al. (2006). Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga
Suryabrata, S. (2002). Metodologi Penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Suherman, E. et al (2001). Common Textbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica UPI
Surya, Y. (2006). Matematika itu Asyik 5A. PT. Arman Delta Selaras.
Wijaya, C. dan Rusyan, T. (1992). Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Contoh Contoh Abstrak
Tentang Penerapan
Konstruktivisme Limit
Fungsi Aljabar
Keefektifan
Penerapan Paduan Model Pembelajaran Problem Solving dan Kooperatif tipe STAD
untukMeningkatkan Hasil Belajar dan Berpikir KritisAbstrak Pembaharuan
paradigma pendidikan dari behaviorisme yang mengacu pada teacher centered
teaching
bergeser menuju ke konstruktivisme yang
mengacu student centered teaching mendorong pembaharuanpembelajaran kimia
dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar,
yang padaakhirnya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi
pengetahuan.Berdasarkan pandangan tersebut, makasemua perubahan itu dapat
dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat k ...
Penerapan model pembelajaran
model problem solving yang diseting secara kooperatif tipe STAD dapat lebihmeningkatkan
hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif STAD.
Persentase rata-ratatingkat pamahaman (C2) dan penerapan (C3) siswa yang
diajar dengan model pembelajaran problem solvingdengan seting kooperatif tipe
STAD lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan mengguanakn modelpembelajaran
kooperatif tipe STAD. (4) Model pembelajaran paduan problem solving dan koo ...
konstruktivisme yang
mengacu student centered teaching mendorong pembaharuan pembelajaran kimiadimulai
dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar, yang pada
akhirnya adalahbagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan.Berdasarkan
pandangan tersebut, maka semua perubahan
itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu
model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Modelpembelajaran problem
solving (PS) dan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran k
...
AbstrakPembaharuan paradigma pendidikan dari
behaviorisme yang mengacu pada teacher centered teachingbergeser menuju ke
konstruktivisme yang mengacu student centered teaching mendorong pembaharuanpembelajaran
kimia dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru
mengajar, yang padaakhirnya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi
pengetahuan.Berdasarkan pandangan tersebut, maka
semua perubahan itu dapat dilakukan dengan
menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifatkonstruktivistik. Model
pembelajaran problem solving (PS) dan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
modelpembelajaran konstruktivistik. Kedua model pembelajaran tersebut mempunyai
keunggulan. Telah banyakpenelitian yang membuktikan keefektifan model
pembelajaran problem solving (PS) maupun pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Namun permasalahannya bagaimana jika keduamodel pembelajaran ini
dipadukan. Penelitian ini akan mengkaji keefektifan model pembelajaran paduanproblem
solving (PS) dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model
pembelajaran problem solving(PS) atau kooperatif tipe STAD secara terpisah
untuk meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas
XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam.
Diharapkan dampak dari interaksi sifat-sifat positif kedua modelpembelajaran
(PS dan Kooperatif tipe STAD) tersebut dapat meningkatkan keefektifan
belajar.Penelitian inimenggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy
experimen) posttes only
Tidak ada komentar:
Posting Komentar